Apa Itu Penyakit Autoimun dan Lupus?, Berikut Penjelasannya
Rabu, 09 Oktober 2019
Penyakit autoimun ialah kondisi pada saat dimana sistem imunitas badan seorang yang melanda badan itu sendiri. Wajarnya, sistem imunitas badan melindungi badan dari serbuan organisme asing, semacam kuman ataupun virus. Tetapi, pada seorang yang mengidap penyakit autoimun, sistem imunitas badannya memandang sel badan yang sehat bagaikan organisme asing. Sehingga sistem imunitas badan hendak membebaskan protein yang diucap autoantibodi buat melanda sel-sel badan yang sehat.
Belum dapat dipastikan apa pemicu penyakit autoimun, tetapi sebagian aspek di dasar ini bisa meningkatkan resiko seorang buat mengidap penyakit ini:
[Etnis]
Sebagian penyakit autoimun biasanya melanda etnis tertentu. Misalnya, diabet jenis 1 biasanya mengenai orang Eropa, sebaliknya lupus rentan terjalin pada orang Afrika- Amerika serta Amerika Latin.
[Gender]
Wanita lebih rentan terkena penyakit autoimun dibandingkan laki- laki. Umumnya penyakit ini diawali pada masa kehamilan.
[Area]
Eksplikasi dari area, semacam sinar matahari, bahan kimia, dan peradangan virus serta kuman, dapat menimbulkan seorang terkena penyakit autoimun serta memperburuk keadaannya.
[Riwayat keluarga]
Biasanya penyakit autoimun pula melanda anggota keluarga yang lain. Walaupun tidak senantiasa terkena penyakit autoimun yang sama, mereka rentan terserang penyakit autoimun yang lain.
Terdapat lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun. Sebagian di antara lain mempunyai indikasi yang sama. Pada biasanya, tanda-tanda dini penyakit autoimun merupakan:
Tiap-tiap penyakit autoimun mempunyai indikasi yang khusus, misalnya kerap merasa haus, lemas, serta penyusutan berat tubuh pada pengidap diabet jenis 1.
Sebagian contoh dari penyakit autoimun beserta gejalanya, merupakan:
[Lupus]
Bisa mempengaruhi nyaris seluruh sistem organ serta memunculkan indikasi semacam demam, perih sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, perih dada, sesak nafas, pucat, serta perdarahan.
[Penyakit Graves]
Bisa menyebabkan kehabisan berat tubuh, mata menonjol, risau, rambut rontok, jantung berdebar.
[Psoriasis]
Kulit bersisik.
[Multiple sclerosis]
Perih, letih, otot tegang, kendala penglihatan, serta minimnya koordinasi badan ialah indikasi dari multiple sclerosis.
[Myasthenia gravis]
Keletihan yang terus menjadi parah bersamaan kegiatan yang dicoba.
[Tiroiditis Hashimoto]
Keletihan, tekanan mental, wasir, kenaikan berat tubuh, kulit kering, serta sensitif pada hawa dingin.
Kolitis ulseratif serta Crohn’ s disease; perih perut, diare, BAB berdarah, demam, serta penyusutan berat tubuh.
[Rheumatoid arthritis]
Memunculkan indikasi perih sendi, radang sendi, serta pembengkakan.
[Sindrom Guillain-Barre]
Keletihan hingga kelumpuhan.
Indikasi penyakit autoimun bisa hadapi flare, ialah munculnya indikasi secara seketika dengan derajat yang berat. Flare mencuat sebab dipicu oleh sesuatu perihal, misalnya eksplikasi cahaya matahari ataupun tekanan pikiran.
Tidak gampang untuk dokter buat mendiagnosis penyakit autoimun. Walaupun tiap penyakit autoimun mempunyai karakteristik khas, tetapi indikasi yang timbul dapat sama. Dokter hendak melaksanakan sebagian uji buat mengenali apakah seorang terkena penyakit autoimun, di antara lain dengan uji ANA( antinuclear antibody) serta uji buat mengenali peradangan yang bisa jadi ditimbulkan penyakit autoimun.
Mayoritas dari penyakit autoimun belum bisa dipulihkan, tetapi indikasi yang mencuat bisa ditekan serta dilindungi supaya tidak mencuat flare. Penyembuhan buat menanggulangi penyakit autoimun bergantung pada tipe penyakit yang dialami, indikasi yang dialami, serta tingkatan keparahannya. Buat menanggulangi perih, pengidap dapat komsumsi aspirin ataupun ibuprofen.
Penderita pula dapat menempuh pengobatan pengganti hormon bila mengidap penyakit autoimun yang membatasi penciptaan hormon dalam badan. Misalnya, buat pengidap diabet jenis 1, diperlukan suntikan insulin buat mengendalikan kandungan gula darah, ataupun untuk pengidap tiroiditis dikasih hormon tiroid.
Sebagian obat penekan sistem imunitas badan, semacam kortikosteroid( contohnya dexamethasone), digunakan buat menolong membatasi pertumbuhan penyakit serta memelihara guna organ badan. Obat tipe anti TNF, semacam infliximab, bisa menghindari peradangan yang disebabkan penyakit autoimun rheumatoid arthritis serta psoriasis.
Pemicu Penyakit Autoimun
Belum dapat dipastikan apa pemicu penyakit autoimun, tetapi sebagian aspek di dasar ini bisa meningkatkan resiko seorang buat mengidap penyakit ini:
[Etnis]
Sebagian penyakit autoimun biasanya melanda etnis tertentu. Misalnya, diabet jenis 1 biasanya mengenai orang Eropa, sebaliknya lupus rentan terjalin pada orang Afrika- Amerika serta Amerika Latin.
[Gender]
Wanita lebih rentan terkena penyakit autoimun dibandingkan laki- laki. Umumnya penyakit ini diawali pada masa kehamilan.
[Area]
Eksplikasi dari area, semacam sinar matahari, bahan kimia, dan peradangan virus serta kuman, dapat menimbulkan seorang terkena penyakit autoimun serta memperburuk keadaannya.
[Riwayat keluarga]
Biasanya penyakit autoimun pula melanda anggota keluarga yang lain. Walaupun tidak senantiasa terkena penyakit autoimun yang sama, mereka rentan terserang penyakit autoimun yang lain.
Indikasi Penyakit Autoimun
Terdapat lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun. Sebagian di antara lain mempunyai indikasi yang sama. Pada biasanya, tanda-tanda dini penyakit autoimun merupakan:
- Keletihan.
- Pegal otot.
- Ruam kulit.
- Demam ringan.
- Rambut rontok.
- Susah berkonsentrasi.
- Kesemutan di tangan serta kaki.
Tiap-tiap penyakit autoimun mempunyai indikasi yang khusus, misalnya kerap merasa haus, lemas, serta penyusutan berat tubuh pada pengidap diabet jenis 1.
Sebagian contoh dari penyakit autoimun beserta gejalanya, merupakan:
[Lupus]
Bisa mempengaruhi nyaris seluruh sistem organ serta memunculkan indikasi semacam demam, perih sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, perih dada, sesak nafas, pucat, serta perdarahan.
[Penyakit Graves]
Bisa menyebabkan kehabisan berat tubuh, mata menonjol, risau, rambut rontok, jantung berdebar.
[Psoriasis]
Kulit bersisik.
[Multiple sclerosis]
Perih, letih, otot tegang, kendala penglihatan, serta minimnya koordinasi badan ialah indikasi dari multiple sclerosis.
[Myasthenia gravis]
Keletihan yang terus menjadi parah bersamaan kegiatan yang dicoba.
[Tiroiditis Hashimoto]
Keletihan, tekanan mental, wasir, kenaikan berat tubuh, kulit kering, serta sensitif pada hawa dingin.
Kolitis ulseratif serta Crohn’ s disease; perih perut, diare, BAB berdarah, demam, serta penyusutan berat tubuh.
[Rheumatoid arthritis]
Memunculkan indikasi perih sendi, radang sendi, serta pembengkakan.
[Sindrom Guillain-Barre]
Keletihan hingga kelumpuhan.
Indikasi penyakit autoimun bisa hadapi flare, ialah munculnya indikasi secara seketika dengan derajat yang berat. Flare mencuat sebab dipicu oleh sesuatu perihal, misalnya eksplikasi cahaya matahari ataupun tekanan pikiran.
Penaksiran Penyakit Autoimun
Tidak gampang untuk dokter buat mendiagnosis penyakit autoimun. Walaupun tiap penyakit autoimun mempunyai karakteristik khas, tetapi indikasi yang timbul dapat sama. Dokter hendak melaksanakan sebagian uji buat mengenali apakah seorang terkena penyakit autoimun, di antara lain dengan uji ANA( antinuclear antibody) serta uji buat mengenali peradangan yang bisa jadi ditimbulkan penyakit autoimun.
Penyembuhan Penyakit Autoimun
Mayoritas dari penyakit autoimun belum bisa dipulihkan, tetapi indikasi yang mencuat bisa ditekan serta dilindungi supaya tidak mencuat flare. Penyembuhan buat menanggulangi penyakit autoimun bergantung pada tipe penyakit yang dialami, indikasi yang dialami, serta tingkatan keparahannya. Buat menanggulangi perih, pengidap dapat komsumsi aspirin ataupun ibuprofen.
Penderita pula dapat menempuh pengobatan pengganti hormon bila mengidap penyakit autoimun yang membatasi penciptaan hormon dalam badan. Misalnya, buat pengidap diabet jenis 1, diperlukan suntikan insulin buat mengendalikan kandungan gula darah, ataupun untuk pengidap tiroiditis dikasih hormon tiroid.
Sebagian obat penekan sistem imunitas badan, semacam kortikosteroid( contohnya dexamethasone), digunakan buat menolong membatasi pertumbuhan penyakit serta memelihara guna organ badan. Obat tipe anti TNF, semacam infliximab, bisa menghindari peradangan yang disebabkan penyakit autoimun rheumatoid arthritis serta psoriasis.