Google Doodle Rayakan Hari Jadinya Taman Nasional Lorentz, Inilah Pesona Keindahan dan Sejarahnya
Rabu, 04 Desember 2019
Google Doodle hari ini merayakan hari jadi Taman Nasional Lorentz Indonesia yang terdapat di Provinsi Papua.
Kawasan Taman Nasional Lorentz terletak di bagian Tengah Selatan Papua serta membentang hingga 2,4 juta hektar ataupun setara 25.056 km persegi.
Dengan luas tersebut Taman Nasional Lorentz jadi halaman nasional terluas di Asia Tenggara.
Dikutip dari web Departemen Area Hidup serta Kehutanan, saking luasnya Taman Nasional Lorentz tercantum ke dalam 10 Kabupaten di Provinsi Papua ialah Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jaya Wijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Ndua, serta Kabupaten Asmat.
Kawasan ini membentang di sejauh gletser khatulistiwa di jajaran pegunungan besar Asia Tenggara.
Ekosistem di Taman Nasional Lorentz ini terletak di ketinggian 0–4.884 m dari permukaan laut. Spektrum ekosistemnya terbilang sangat lengkap, mulai dari ekosistem pesisir tepi laut hingga Pegunungan Alpin.
Perihal ini menimbulkan Taman Nasional Lorentz mempunyai banyak sekali ekosistem serta jenis vegetasi. Mulai dari hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, tepi laut pasir karang, hutan hujan lahan datar/ lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, serta lumut kerak.
Taman Nasional Lorentz membentang dari puncak gunung bersalju sampai ke pesisir tepi laut yang jadi batasan Laut Arafura.
Kawasan taman nasional ini pula mempunyai keanekaragaman biologi yang sangat besar. Kawasan ini mencakup sebagian tempat yang populer di dunia, semacam gletser di Puncak Jaya Wijaya serta sungai di Lembah Baliem.
Sejarah Taman Nasional Lorentz nyatanya lumayan panjang. Dikutip dari web formal Taman Nasional Lorentz, cikal bakal penamaan kawasan Taman Nasional Lorentz merupakan dari ekspedisi yang dipandu oleh Dokter.H.A.Lorentz, seseorang Belanda pada 1909.
Satu dasawarsa setelah itu, Taman Nasional Lorentz mulai diakui secara formal dengan ditetapkannya Monumen Alam Lorentz pada masa Hindia Belanda.
Setelah itu pada tahun 1978, pemerintah Indonesia menetapkan TN Lorentz bagaikan Cagar Alam (Strict Nature Reserve).
Perihal itu bersinambung pada 1999 dengan didaftarkannnya Taman Nasional Lorentz bagaikan Web Peninggalan Dunia (World Heritage Site) serta pada 2003 jadi Halaman Peninggalan ASEAN (ASEAN Heritage Parks) lewat ASEAN Declaration on Heritage Parks.
Kawasan Taman Nasional Lorentz terletak di bagian Tengah Selatan Papua serta membentang hingga 2,4 juta hektar ataupun setara 25.056 km persegi.
Dengan luas tersebut Taman Nasional Lorentz jadi halaman nasional terluas di Asia Tenggara.
Dikutip dari web Departemen Area Hidup serta Kehutanan, saking luasnya Taman Nasional Lorentz tercantum ke dalam 10 Kabupaten di Provinsi Papua ialah Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jaya Wijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Ndua, serta Kabupaten Asmat.
Kawasan ini membentang di sejauh gletser khatulistiwa di jajaran pegunungan besar Asia Tenggara.
Ekosistem di Taman Nasional Lorentz ini terletak di ketinggian 0–4.884 m dari permukaan laut. Spektrum ekosistemnya terbilang sangat lengkap, mulai dari ekosistem pesisir tepi laut hingga Pegunungan Alpin.
Perihal ini menimbulkan Taman Nasional Lorentz mempunyai banyak sekali ekosistem serta jenis vegetasi. Mulai dari hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, tepi laut pasir karang, hutan hujan lahan datar/ lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, serta lumut kerak.
Taman Nasional Lorentz membentang dari puncak gunung bersalju sampai ke pesisir tepi laut yang jadi batasan Laut Arafura.
Kawasan taman nasional ini pula mempunyai keanekaragaman biologi yang sangat besar. Kawasan ini mencakup sebagian tempat yang populer di dunia, semacam gletser di Puncak Jaya Wijaya serta sungai di Lembah Baliem.
Sejarah Taman Nasional Lorentz nyatanya lumayan panjang. Dikutip dari web formal Taman Nasional Lorentz, cikal bakal penamaan kawasan Taman Nasional Lorentz merupakan dari ekspedisi yang dipandu oleh Dokter.H.A.Lorentz, seseorang Belanda pada 1909.
Satu dasawarsa setelah itu, Taman Nasional Lorentz mulai diakui secara formal dengan ditetapkannya Monumen Alam Lorentz pada masa Hindia Belanda.
Setelah itu pada tahun 1978, pemerintah Indonesia menetapkan TN Lorentz bagaikan Cagar Alam (Strict Nature Reserve).
Perihal itu bersinambung pada 1999 dengan didaftarkannnya Taman Nasional Lorentz bagaikan Web Peninggalan Dunia (World Heritage Site) serta pada 2003 jadi Halaman Peninggalan ASEAN (ASEAN Heritage Parks) lewat ASEAN Declaration on Heritage Parks.